Gempa yang melanda wilayah propinsi Sulawesi Barat khususnya yang terjadi di kab. Majene dan kab. Mamuju Sulawesi Barat meninggalkan duka yang mendalam, gempa tersebut berskala 6,2 SR dengan pusat gempa berada di 6 km Timur Laut Majene, gempa juga dirasakan hingga kab. Mamuju, akibat gempa tersebut ditemukan beberapa titik longsoran di jalas poros Majene – Mamuju sehingga akses jalan sempat tertutup pada sat awal-awal pasca gempa

Gerakan Kemanusiaan Posko Jenggala yang merupakan sebuah lembaga sosial kemanusiaan yang aktif dalam penanganan bencana di seluruh Indonesia ikut tergerak dalam membantu koban terdampak gempa Sulbar bersama dengan Batavia Bicycle Club (BBC) di Jakarta serta dengan komunitas pencinta alam Sandeq di kab. Polewali Mandar, Selasa 19 Januari 2021 tim Posko Jenggala bertolak menuju lokasi terdampak bencana untuk membantu memberikan bantuan berupa 250 paket Hygiene kit atau alat mandi (sabun, sampo, pasta gigi, sikat gigi, lotion serangga, handuk kecil, hand sanitizer), 250 pcs selimut dewasa, 100 pcs selimut bayi, 250 pcs alat tidur, 50 pcs terpal, 200 paket pakaian dalam wanita, 50 karton pembalut wanita dan pampers bayi, 250 pcs kaos dewasa, 200 pcs kaos anak, 50 box masker, paket lampu penerangan

Adapun bantuan tersebut didistribusikan kepada korban terdampak gempa Sulbar yang berada di desa Kabiraan dan desa Sulai kec Ulumanda, desa Kayu Angin kec. Malunda kab. Majene, sedangkan untuk di wilayah kab. Mamuju bantuan sebagian didistribusikan ke desa Boteng Utara kec. Simboro dan desa Taan kec. Tapalang kab. Mamuju

Pendistribusian bantuan diwilayah perbukitan di kab. Majene juga sempat menghadapi hambatan karena jalan berliku dengan berbagai longsoran dibeberapa titik akses jalan menuju desa diatas bukit, bantuan tersebut hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau memakai kendaraan roda dua sejauh 8 km dari jalan poros Majene – Mamuju

Selain itu juga sahabat dari alumni ITB 1971 ikut serta bersama Posko Jenggala dalam memberikan bantuan kepada korban terdampak gempa yang berada di pengungsian

Beberapa daerah diwilayah kabupaten Mamuju ada beberapa titik pengungsian warga yang terdampak gempa, mereka tinggal di camp pengungsian dikarenakan rumah tinggal mereka tampak hancur, baik rusak ringan hingga rusak berat

Atas hal tersebut diatas Posko Jenggala berusaha membantu meringankan keadaan yang mereka alami di tenda-tenda pengungsian, dengan dibantu oleh Prudential dan Indika Foundation, Posko Jenggala membangun 4 unit barak hunian sementara (huntara) ukuran 6x15 m yang dalam 1 barak huntara dapat dihuni oleh 5 keluarga dan 2 hunian sementara (huntara) ukuran 6x6 m untuk dihuni 2 keluarga kecil dalam 1 unit huntara yang bahan bakunya terbuat dari bambu

Setelah huntara Posko Jenggala dibangun dan  para penduduk sudah mulai berpindah ke dalam barak huntara dan huntara setidaknya beberapa keluarga pengungsi dapat hidup nyaman dalam keadaan gempa yang masih terjadi dalam setiap harinya

Huntara yang dibangun Posko Jenggala merupakan bangunan tahan gempa dan cukup nyaman untuk penduduk