Gempa bumi terjadi pada hari Senin, tanggal 21 November 2022, pukul 13:21 WIB. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km. Kawasan Cugenang yang menjadi episentrum gempa Cianjur berjarak sekitar 10 kilometer di sebelah utara jalur patahan Cimandiri. Sementara, jalur sesar Cimandiri sendiri bermula dari Palabuhan Ratu lalu membentang ke arah timur dan berbelok ke utara di sekitar kawasan episentrum gempa.

Sebelumnya diberitakan, telah terjadi 130 kali gempa susulan di sekitar wilayah Cianjur hingga Selasa pukul 12.00 WIB. Dari serangkaian gempa susulan yang terjadi, tercatat terbesar 4,2 magnitudo sedangkan yang terkecil 1,2 magnitudo dengan karakteristik besaran gempa cenderung melemah.

Tercatat korban jiwa meninggal dunia sebanyak 334 jiwa, Relawan dan otoritas terkait masih melakukan pencarian korban hilang sebanyak 8 orang, secara umum kebanyakan korban akibat gempa mengalami patah tulang, luka sobek, benturan dan cedera kepala dari ringan, sedang, dan berat

Adapun jumlah pengungsi sebanyak 108,720 orang, dari jumlah tersebut pengungsi laki-laki sebanyak 52,987 orang, pengungsi perempuan sebanyak 55,733 orang. Menempati seluruh titik-titik pengungsian yang tersebar di Kabupaten Cianjur baik pengungsian mandiri, dari lembaga ataupun dari pihak-pihak terkait

Sementara untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 27,434 rumah rusak berat, 13.070 unit rumah rusak sedang, dan 22.124 rumah rusak ringan

Dampak gempa bumi Cianjur terbesar berada di Kecamatan Cugenang dan dampak tersebut dirasakan oleh hampir seluruh Desa di Kecamatan Cugenang, semua warga mengungsi karena sebagian besar rumah warga rusak baik rusak ringan, sedang bahkan hancur, walaupun tidak hancur tapi kondisi rumah warga tidak layak huni karena adanya retakan-retakan didalam/diluar rumah

Karena hal tersebut Posko Jenggala dalam perjalanan awal bekerjasama dengan Prudential guna meringankan beban para warga yang mengungsi di titik-titik pengungsian dengan memberikan bantuan berupa pengobatan gratis di beberapa titik-titik pengungsian dan bantuan kemanusiaan berupa terpal, selimut dewasa, selimut anak, hygiene kit (sabun, shampoo, pasta gigi, sikat gigi, handuk) dan peralatan kerja (cangkul, sekop dan gerobak dorong)

Kegiatan kemanusiaan bagi korban terdampak Gempa Cianjur dilaksanakan pada tanggal 27 November s/d 2 Desember 2022 berupa pengobatan gratis selama 5 hari dan distribusi bantuan yang tersebar dibeberapa titik-titik pengungsian diwilayah terdampak gempa Cianjur, total pasien yang berobat mencapai 2015 orang pasien

Kegiatan pemberian bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak di titik-titik pengungsian juga dilaksanakan pada tanggal 27 November s/d 2 Desember 2022 bersamaan dengan dilaksanakannya pengobatan gratis selama 5 hari, tim distribusi barang bantuan yang terdiri dari tim Posko Jenggala, tim support dan para relawan mulai mendistribusikan di tiap-tiap desa ke titik-titik pengungsian di sekitar wilayah terdampak gempa Cianjur, terpusat di Kecamatan Cugenang dan sekitarnya

Pemberian bantuan terdiri dari 150 terpal, 2000 selimut dewasa, 1000 selimut anak, 1000 paket Hygiene kit, 50 alat kerja terdiri dari gerobak dorong sekop dan cangkul, mulai didistribusikan ke titik-titik pengungsian yang dirasakan memang membutuhkan barang-barang bantuan yang tim Posko Jenggala bawa, agar tepat sasaran barang-barang tersebut diberikan langsung kepada pengungsi bukan melalui posko di desa atau pun posko utama sehingga lebih cepat dan tepat dirasakan manfaatnya bagi para warga yang mengungsi

Dengan dibantu dan diarahkan di titik lokasi pengungsian yang tepat oleh relawan desa/karang taruna, selama 5 hari tim Posko Jenggala menyebar kedaerah-daerah yang agak kurang diperhatikan dalam pemberian bantuan selama ini dan dengan kondisi seadanya, hal tersebut dapat terlihat dengan tidak layaknya kondisi pengungsian seperti terlantar/memprihatinkan kondisi manula dan anak-anak balita