Ketika mendapat berita bahwasanya di kabupaten Garut terjadi banjir bandang pada minggu ketiga September 2016 yang mengakibatkan korban jiwa, serta di kabupaten Sumedang terjadi bencana tanah longsor yang mengungsikan ribuan penduduk sekitar, segera saja Andi Sahrandi mulai mencoba menghubungi beberapa teman-teman di Jakarta dan di Bandung untuk segera melakukan komunikasi dengan jaringan yang ada di sekitar Garut dan Sumedang untuk mendapatkan informasi terkini terkait bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Garut dan Sumedang

Adalah Dadi yang saat terjadinya bencana Garut sedang berada di Bandung, dan saat itu pula langsung komunikasi dengan teman-teman yang ada di Garut dan di Sumedang, terkait kebutuhan korban dan pengungsi yang saat ini berada di beberapa titik pengungsian di Garut dan Sumedang didapatkanlah prioritas kebutuhan tersebut, mulai dari selimut, sarung, obat-obatan dan kebutuhan lainnya

Tanggal 29 September 2016 tim Posko Jenggala dari Jakarta langsung bertolak menuju Garut, sebelumnya sempat singgah di Bandung menjemput Insan dan Rifa yang tengah menyiapkan kebutuhan bantuan untuk dibawa ke Garut, Insan dan Rifa menyiapkan bantuan selimut dan sarung yang memang bantuan tersebut dibeli di Bandung

Malam harinya kami langsung menuju ke Garut dan bermalam di kediaman Rudianto didaerah Samarang kab. Garut yang masih kerabat dari Andi Sahrandi, keesokan harinya kami langsung bertolak menuju lokasi bencana banjir bandang di kp Cijambe desa Sindanglaya kec. Karangpawitan kab. Garut dan kami bertemu dengan Nenny Sri Utami dari Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian Jakarta yang juga masih kerabat Andi Sahrandi, yayasan tersebut juga ikut aktif berperan serta bersama Posko Jenggala selama erupsi Sinabung sampai saat ini

Di desa Sindanglaya dapat terlihat efek dari banjir bandang yang melanda desa Sindanglaya, tanpa menunggu lebih lama Andi Sahrandi langsung menginstruksikan untuk menurunkan sebagian barang bantuan untuk diberikan kepada korban banjir bandang di desa Sindanglaya yang terdiri dari selimut, sarung dan pembalut wanita dll

Setelah selesai memberikan bantuan di desa Sindanglaya kami menuju klinik Baiturahman di daerah kota untuk menunggu Aziz yang sedang membawa paket obat2an dari bandung yang memang mendapat arahan dari Andi Sahrandi untuk membeli obat bagi para pengungsi

Sekitar sore hari Aziz dan kawan2 dari bandung sampai di klinik dan langsung saja penyerahan secara simbolis dilakukan kepada perwakilan dokter yang akan membawa obat2an tersebut kepengungsian

Setelah itu sekitar pukul 19.00 tim menuju kabupaten Sumedang untuk memberikan sisa bantuan selimut, sarung, dll, berita yang didapat ada sekitar 1000an pengungsi yang kini mengungsi di GOR kab. Sumedang akibat longsor yang melanda 6 desa di kab. Sumedang