Friday, April 19, 2024
  • Ikuti Kami
  • Posko Jenggala
  • Posko_Jenggala
  • Posko Jenggala
  • Posko_Jenggala

Pengobatan Gratis, Kepedulian di Halaman Rumah Sendiri

Published : 03-Maret-2015 | 21:46:44

Tak hanya di luar kota Jakarta Tim Relawan Posko Jenggala berangkat memberi bantuan. Di Ibu Kota pengobatan gratis juga dilakukan.


Sekretariat Posko Jenggala berada di Jakarta. Hampir sebagian besar relawannya juga berdomisili di kota ini. Seperti tempat tinggal, Jakarta ibarat halaman rumah sendiri bagi para relawan Posko Jenggala. Tambahan lagi, Jakarta merupakan Ibu Kota Negara. Pepatah, semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak, bisa jadi membuat Jakarta kerap luput dari perhatian. Padahal, Jakarta juga menyimpan beribu masalah, terutama bagi warganya yang kurang mampu.

Menurut Andi Sahrandi, akses masyarakat yang buruk terhadap fasilitas kesehatan bisa menjadi bencana juga bagi masyarakat. Hingga saat ini, masih banyak warga Jakarta yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan dengan baik. Apalagi, Jakarta sering dirundung banjir. Karena pertimbangan ini, maka Posko Jenggala juga melangkahkan kaki memberi bantuan– utamanya pengobatan gratis— di “halaman rumah sendiri”: Jakarta.

Seperti yang dilakukan Posko Jenggala pada 1 Mei 2006 hingga 7 Mei 2006 di Menteng Jaya, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Di wilayah yang termasuk jantung ibu kota– karena masuk wilayah Jakarta Pusat– ini, Posko Jenggala mengadakan pengobatan gratis di Rukun Warga (RW) 09, Menteng Jaya. Di perkampungan padat yang dilewati rel kereta api ini, Posko Jenggala melayani sekitar 3 ribu orang, dari balita hingga kakek-nenek yang membutuhkan pengobatan. Penyakit yang diderita beragam: mulai dari flu, batuk, ispa, dermatitis, bisul gatal, diare, asma, hingga hipertensi.

Karena berhimpitannya rumah penduduk dan kekhawatiran berjangkitnya demam berdarah, maka Posko Jenggala juga melakukan fogging (pengasapan) untuk memberantas nyamuk demam berdarah. Satu unit alatfogging pun disumbangkan. Para relawan dan warga juga melakukan kerja bakti bersama. Selain itu, di Menteng Jaya yang masih kesulitan mengakses air bersih, Posko Jenggala mengadakan sarana air bersih yang dilakukan dengan pemasangan jet pump dan pemasangan tower  air.

Kemudian, di Jakarta juga, pada 13 Februari 2008 sampai dengan 17 Februari 2008 di Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Posko Jenggala juga menggelar pengobatan gratis. Wilayah di barat Jakarta ini dilanda banjir hingga ketinggian antara 100 hingga 160 centimeter. Mengetahui hal tersebut, relawan Posko Jenggala sudah berkumpul pagi hari jam 07.00 WIB, di kediaman Andi Sahrandi di Cirendeu. Dengan tiga buah mobil, rombongan relawan Posko Jenggala menuju lokasi kejadian, menembus macetnya Jakarta.

Tim beranggotakan lima orang dokter, tiga orang paramedis, satu orang yang mengurus adminastrasi, logistik, pengemudi, dan humas (hubungan masyarakat) . Plus, dibantu oleh relawan setempat yang sudah menunggu di lokasi. Setelah tiba di tujuan, lokasi hari pertama pengobatan gratis dilakukan di RT 5/RW 8, di mana di wilayah ini sempat terendam air setinggi 120 centimeter  (sedada orang dewasa) seusai hujan lebat yang mengguyur beberapa waktu.

Pengobatan yang mengambil tempat di lapangan bulu tangkis ini dilakukan dari pukul 09.00 WIB hinga 16.00 WIB, dengan jumlah total orang yang berobat sebanyak 346 pasien, dengan komposisi: 104 orang balita (30,06 persen) , 36 orang anak-anak (10,04 persen), dan 206 orang dewasa (59,54 persen). Dari sisi jenis kelamin: 34,39 persen laki-laki (119 orang) dan 65 persen perempuan (227 orang). Penyakit yang banyak diderita adalah penyakit yang kerap terjadi pasca banjir: ispa (menduduki posisi teratas), lalu myalgia, dan flu.

Karena masih di satu kota, tim tidak menginap di lokasi, tetapi pulang ke rumah masing-masing dan berangkat dari satu titik atau dua titik berkumpul setiap pagi. Bergerak masuk ke hari kedua, pengobatan gratis pindah ke lokasi lain yang tidak jauh dari lokasi pertama. Sama seperti sehari sebelumnya, pengobatan gratis dilakukan di lapangan bulu tangkis warga RW 8, Rawa Buaya, di bawah tenda.

Lokasi pengobatan yang berada di tengah pemukiman penduduk di dalam gang-gang sempit, mengharuskan para relawan untuk berjalan kaki untuk masuk ke dalam. Antrian warga yang antusias untuk berobat sampai memenuhi sebagian gang di dekat lapangan bulu tangkis. Pada hari kedua ini, tim mendapat tambahan bantuan satu orang dokter dan satu orang paramedis lagi. Pengobatan jadi semakin cepat dan lancar.

Jumlah pasien di lokasi hari kedua meningkat menjadi 373 orang. Masih didominasi pasien perempuan (65,42 persen). Sedangkan menurut usia, pasien balita sebanyak 108 orang pasien (28,95 persen), anak-anak sebanyak 48 orang (12,87 persen), dan dewasa sebanyak 217 (58,18 persen). Jenis penyakit yang ditemukan: ispa, diare, dan flu.

Di tanah kosong, persis di sebelah lokasi pengobatan, terdapat genangan air yang berpotensi menyebabkan demam berdarah. Melihat hal ini, Andi Sahrandi, Koordinator Posko Jenggala, merasa perlu untuk menimbun genangan air tersebut. Lalu, Posko Jenggala menyumbangkan 1.000 karung untuk diisi pasir yang digunakan untuk menimbun genangan air tersebut, agar menjadi tertutup dan kering.

Pada hari ketiga, jumlah pasien melonjak lagi menjadi 382 orang. Mengambil lokasi di lapangan bulu tangkis RW 10. Jumlah perempuan yang berobat masih mendominasi, sebanyak 259 orang (67,8 persen). Pasien anak-anak berjumlah 68 orang (26,8 persen) dan balita 100 orang (17,8 persen). Penyakit yang diderita: ispa, flu, dan cephalgia.

Pada hari keempat, di mana lokasi pengobatan gratis dilangsungkan di RW 11, terdapat kasus khusus. Seorang Ibu, mengalami luka sobek di kaki. Bila luka di kaki Ibu tersebut tidak segera diobati, maka berpotensi terjadi pembusukan. Akhirnya, sang Ibu mendapat sembilan jahitan untuk menutup lukanya.

Tumpukan sampah yang ada di sebelah lokasi pengobatan kali ini, sempat membuat suasana lain yang mengganggu dengan baunya yang menyengat. Tapi, secara keseluruhan pengobatan berjalan lancar, dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Jenis kelamin pasien yang berobat masih didominasi perempuan, sebanyak 310 orang (69,87 persen). Sedangkan, pasien laki-laki berjumlah 138 orang (30,13 persen). Dari sisi usia, Balita sebanyak 130 orang (28,38 persen), anak-anak sebanyak 57 orang (11,57 persen), dan dewasa sebanyak 275 orang (60,04 persen). Selain Ibu yang mengalami luka di kaki, penyakit lain yang ditemukan adalah ispa, chepalgia, dan penyakit kulit (dermatitis).

Pada hari terakhir pengobatan gratis Posko Jenggala di Rawa Buaya, Cengkareng, jumlah pasien semakin membludak. Sejak pengobatan dibuka di pagi hari hingga menjelang ditutup, antrian warga yang datang tidak surut jua. Bahkan, pada saat tim istirahat makan siang, sebagai pasien yang sudah mendaftar, dengan sabar menunggu di lokasi pengobatan. Walau penuh, pasien tetap diwajibkan mendaftar dan mengantri untuk menjaga keteraturan dan kelancaran kegiatan pengobatan. Kecuali pasien yang sudah lanjut usia dan cacat fisik mendapatkan prioritas khusus.

Jumlah pasien di hari terakhir mencapai 506 orang, tertinggi dari hari-hari sebelumnya. Dengan pasien perempuan yang masih dominan, sebanyak 331 orang (65,42 persen) dan pasien laki-laki sebanyak 175 orang (34,58 persen). Dari sisi usia: balita sebanyak 162 orang (32,02 persen), anak-anak sebanyak 55 orang (10,87 persen), dan dewasa sebanyak 289 orang (57,11 persen). Penyakit yang ditemukan: ispa, myalgia, dan hipertensi.

Aktivitas Posko Jenggala di Jakarta membuktikan bahwa di “halaman rumah sendiri” juga terdapat permasalahan yang harus menjadi perhatian bersama. Bahu-membahu para relawan dan warga setempat, untuk mencari solusi dan pengembangan ke depan, masih menunggu untuk terus dilakukan


Waktu Kegiatan


01-Mei-2006 S/D 07-Mei-2006

Lokasi Kegiatan


Berita Terbaru


Selengkapnya

Kontak

GERAKAN KEMANUSIAAN POSKO JENGGALA

Jl. Gunung Indah II No. 50, Cirendeu, Ciputat, Tanggerang Selatan

(021) 7445734

(021) 7445734

info[at]posko-jenggala.org

www.posko-jenggala.org