Saturday, December 07, 2024
  • Ikuti Kami
  • Posko Jenggala
  • Posko_Jenggala
  • Posko Jenggala
  • Posko_Jenggala

Membantu Korban Banjir Jakarta 2013

Published : 17-Januari-2015 | 02:57:36

Ibu kota lumpuh. Itulah yang terjadi, hujan deras yang mengguyur 17 Januari 2013, menimbulkan banjir di berbagai wilayah. Kondisi itu diperburuk dengan meningkatnya debit air di Kali Ciliwung yang meningkat drastis akibat hujan deras di kawasan Puncak, Bogor, pada hari Rabu 16 Januari 2013.


Hujan yang terus-menerus  mengguyur Jakarta hingga sore hari itu menyebabkan beberapa point of interest terendam banjir. Mulai Istana Negara, ikon Bundaran Hotel Indonesia, Jalan M.H Thamrin, Jalan Sudirman, kawasan Kampung Melayu, Grogol, hingga Rutan KPK juga ikut terendam air.

Tinggi air yang merendam kawasan tersebut beragam. Namun, rata-rata memiliki ketinggian minimal 40 centimeter. Malah, di salah satu sudut Kampung Melayu, titik terdalamnya mencapai 4 meter. Banjir juga membuat berbagai kereta api tidak beroperasi, berbagai kendaraan rusak dan menambah simpul kemacetan.

Makin menambah duka banjir kali ini adalah menelan korban jiwa akibat musibah itu. Evakuasi hanya dilakukan untuk warga yang masuk kategori parah dan huniannya tidak bisa digunakan lagi.

KRONOLOGIS TERJADINYA BANJIR JAKARTA JANUARI 2013

Ada beberapa hal yang membuat Jakarta terendam selain hujan yang mengguyur dengan derasnya. Salah satu faktornya adalah kisah lama, yakni banjir kiriman dari Bogor. Apalagi di Puncak pada Rabu pagi dan siang hari hujan deras membuat debit Sungai Ciliwung hulu naik drastis.

Saat itu, pada siang hari sekitar pukul 11.00 saja tinggi muka air Bendungan Katulampa mencapai 70 cm atau siaga 3. Satu jam kemudian, naik menjadi 170 cm yang berarti siaga 2. Hal itu berpengaruh pada lokasi banjir Jakarta terutama daerah Ciliwung hilir yang sudah banjir sejak Selasa.

Banjir makin bertahan pada Kamis kemarin karena di Depok pada Rabu malamnya, tinggi muka air mencapai 280 cm atau siaga 2. Hal itu membuat tinggi muka air di Manggarai masih 920 cm (siaga 2). Angka itu cukup riskan, karena kurang 40 cm menyentuh batas siaga 1.

Batas kategori Siaga 1 adalah 950 cm. Saat air dari Depok sampai Jakarta, beberapa tempat akan mengalami kenaikan tinggi banjirnya kembali. Air dari Depok sendiri butuh waktu perjalanan sekitar enam sampai tujuh jam. Kekhawatiran itu akhirnya terwujud, banjir makin meluas.

Saat banjir terjadi, tinggi muka air Sungai Ciliwung di Manggarai 930 cm. Sedangkan sungai lainnya adalah, Katulampa 80 cm (Siaga 4), Depok 215 cm, Angke Hulu 300 cm (siaga 3), Pesanggrahan 125 cm (siaga 2), Krukut Hulu 150 cm (siaga 4), Cipinang Hulu 160 cm (siaga 4), Sunter Hulu 90 cm (siaga 3), Karet 710 cm (siaga 4), Pulogadung 710 cm (siaga 1), hingga Pasar ikan 175 cm (siaga 1).

Tingginya muka air di air Pasar Ikan berakibat pada tersendatnya aliran sungai ke laut. Kondisi itu diperparah dengan padamnya aliran listrik di sejumlah lokasi. Pompa air drainase sendiri menjadi tidak bisa beroperasi. Hal tersebut memicu tingginya genangan di sejumlah jalan dan pemukiman.

REKAM KEGIATAN PENGOBATAN GRATIS DAN BANTUAN SOSIAL

Kegiatan Posko Jenggala untuk membantu memberikan pengobatan gratis dan bantuan sosial berawal ketika tim Posko Jenggala sedang berkunjung ke wilayah Baduy Dalam, Kab. Lebak Banten.

Sepanjang perjalanan menuju Baduy, kami diperlihatkan oleh kekuasaan alam yang menggenangi wilayah Kab. Tangerang, Kab. Serang, Kota Rangkasbitung dan Kab Lebak, bahkan kami harus melewati genangan air setinggi 40 cm di daerah Jayanti Kab. Serang

Hal tersebut diataslah yang mendorong kami dan atas instruksi dari Andi Sahrandi sang koordinator untuk dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan dan pengobatan gratis di daerah yang terkena banjir, maka diputuskanlah untuk membantu memberikan pelayanan pengobatan gratis di Kab. Tangerang.

Sepulang perjalanan dari Baduy kami mulai mempersiapkan kebutuhan untuk membantu pengobatan di Kel. Kresek  Kab. Tangerang,  Banten, mulai dari dokter, obat-obatan dan kebutuhan lainnya

Kamis, 17 Januari 2013 (Kel. Kresek Kab. Tangerang, Banten)

Pagi-pagi sekali sekitar pukul 04.00 Rendy, Amril dan 4 orang tim dokter yang terdiri dari Maryen, Andri, Bayu dan Fachdeppy berkumpul di sekretariat Posko Jenggala yang juga kediaman Andi Sahrandi, kami packing dan mulai berangkat menuju lokasi sekitar pukul 05.00, dalam perjalanan kami menuju lokasi terus diguyur hujan yang sangat lebat.

Kami sampai lokasi pukul 08.30 disambut oleh rekan-rekan FKPPI propinsi Banten yang memang sudah dikomunikasikan sebelumnya oleh Rendy untuk membantu pengobatan gratis Posko Jenggala, bersama kang Asep, Posko Jenggala mulai membuka pengobatan gratis disalah satu rumah warga yang terletak di pinggir jalan utama, pasien yang datang cukup banyak, sampai pada akhirnya datanglah seorang warga kampung Gedong, kepada kami berbicara sedikit tentang kebutuhan akan kesehatan di kampung tersebut, yang memang terisolir dari luar dikarenakan tingginya air yang menggenangi akses jalan menuju kampung tersebut

Setelah kami bicarakan dengan rekan-rekan yang lain maka diputuskan bahwasanya posko pengobatan gratis akan kami pindahkan untuk masuk kedalam kampung terisolir tersebut dengan dibantu relawan dari FKPPI yang menggunakan perahu karet dan motornya, kami pun menyusuri sawah-sawah yang tergenang air setinggi 1,20 m dengan menggunakan perahu motor yang di kendalikan relawan FKPPI

Sesampai dilokasi para penngungsi di kampong Gedong berkumpul di masjid, terlihatlah adanya generator untuk penerangan dimalam hari dan adanya dapur umum untuk para pengungsi

Segera saja dr. Maryen yang memimpin tim dokter meminta kursi dan meja untuk membuka pengobatan gratis, kami cukup kewalahan diserbu oleh para pengungsi yang akan berobat, tetapi satu persatu kerumunan warga mulai berkurang dan hari sudah hampir malam, kami pun akan segera kembali ke Posko Utama dengan menyusuri sawah-sawah menggunakan perahu motor.

Sekembalinya ke Jakarta kami dikejutkan dengan situasi yang terjadi di Jakarta, kamis itu Jakarta lumpuh total, air menggenangi ruas jalan-jalan di Ibukota, tiada yang sanggup menahan air hujan yang terus membasahi Jakarta sejak rabu malam dan ditambah debit air kiriman bendungan Katulampa yang semakin lama semakin meningkat.

Jumat, 18 Januari 2013 (Persiapan Kegiatan)

Seluruh tim Posko jenggala baik Andi, Erma, Jarot, Rendy dan relawan lain dari berbagai universitas berkumpul di kediaman Andi Sahrandi, diputuskan untuk turun dan terjun langsung dalam penanganan banjir di Jakarta yaitu pada hari Sabtu dan Minggu besok, maka jumat ini kami semua super sibuk mempersiapkan kebutuhan bantuan social dan pengobatan gratis yang akan kami adakan, lokasi yang akan kami datangi pada hari sabtu yaitu Vila Nusa Indah, Jati Asih kota Bekasi dan kel. Cipinang Melayu Jakarta Timur.

Tim advance yang terdiri dari Jarot, Shiddiq dan Arif sebagai apoteker mulai pergi ke lokasi tersebut dengan membawa obat-obatan dan kebutuhan pendukung lainnya untuk menentukan lokasi titik pengobatan yang akan dilaksanakan.

Disaat yang sama Prudential juga mengkomunikasikan akan memberikan bantuan sosial berupa 2000 Hygiene kit yang terdiri dari handuk, pasta gigi, sabun, shampoo dan sikat gigi yang akan bersama-sama dengan Posko Jenggala membantu korban banjir di Jakarta.

Tim relawan yang tergabung sibuk mempersiapkan kebutuhan untuk bantuan esok hari, tim medis mempersiapkan kebutuhan obat-obatan untuk 1000 pasien dan relawan lainnya sibuk mempacking Hygiene kit ke dalam plastik, mereka mempersiapkan sampai kira-kira pukul 04.00, setelah selesai mempersiapkan obat-obatan dan mempacking 2000 Hygiene kit, tim beristirahat sejenak karena tim akan secepatnya berangkat menuju lokasi

Sabtu, 19 Januari 2013 (Jati Asih, Bekasi dan Cipinang Melayu, Jakarta Timur)

Waktu menunjukkan pukul 05.30 WIB, dokter yang membantu untuk kegiatan pengobatan gratis di Jati Asih, Bekasi dan Cipinang Melayu, Jakarta Timur mulai berdatangan, para dokter terdiri dari dr. Restu, dr. Ardinal, dr. Anggres, dr. Maryen, dr. Rion, dr. Adi, dr. Demma, dr. Jun dan tim supporting medis yang terdiri dari Fajri, Suyet, Cici dan Raisha, Sedangkan Rendy, Jarot dan Jonny menginap di sekretariat Posko Jenggala

Sebelum berangkat menuju lokasi pengobatan tim sarapan dah briefing sejenak, kemudian mulai bersiap-siap menuju lokasi pertama yaitu di Kel. Cipinang Melayu Jakarta Timur.

Titik lokasi pengobatan terletak di tidak jauh dari jalan raya Kalimalang yang terletak di sekretariat RW 17, para dokter dan medis kemudian di bagi dua untuk menuju lokasi pengobatan di Jati Asih kota Bekasi, tim mulai membuka pengobatan bagi warga Cipinang Melayu, di daerah ini banjir pada tanggal 17 Januari adalah setinggi 1,50 m.

Satu persatu warga masyarakat mulai berdatangangan, kami pun menyiapkan tempat dan mendirikan tenda dibantu aparatur RW dan warga setempat, hingga siang hari pasien yang berdatangan mulai semakin banyak, berbagai macam penyakit dapat ditemui, terlihat gatal-gatal dan luka pada kaki lebih dominan di derita oleh pasien yang berobat di posko pengobatan gratis

Selain memberikan bantuan pengobatan gratis di Kel. Cipinang Melayu tim Posko Jenggala juga menyerahkan bantuan sebanyak 420 bungkus Hygiene Kit yang isinya pasta gigi, sikat gigi, sabun, shampoo, handuk dan pembalut wanita dan 220 selimut bayi.

Bantuan Hygiene Kit ini secara simbolis diserahkan oleh ibu Nini selaku Head of Marketing Communication Prudential kepada sekretariat RW di wilayah Cipinang Melayu, kami sempat berjalan-jalan mengunjungi rumah-rumah warga yang masih tergenang air bersama tim dari Prudential.

Sementara sebagian dari tim Posko Jenggala berangkat menuju Vila Nusa Indah, Jati Asih kota Bekasi dengan memberikan 300 bungkus Hygiene Kit dan 200 selimut bayi.

Hari ini merupakan hari yang cukup melelahkan terutama bagi tim Posko Jenggala, karena perjuangan ini tidak terhenti sampai hari ini, matahari mulai condong kearah barat, tim Posko Jenggala bersiap-siap kembali menuju sekretariat.

Sesampainya disekretariat kami mulai menyusun rencana yang akan dilakukan esok hari, lokasi untuk pengobatan terletak di daerah Daan Mogot dan Pesing Jakarta Barat, kedua daerah ini merupakan daerah yang sangat parah terkena banjir, khusus di jalan Daan Mogot ketinggian air mencapai 1,20 M, yang otomatis memutuskan jalur jalan raya Jakarta-Tangerang

Para pengungsi sekitar jalan Daan Mogot mengungsi ke pinggir dan tengah jalan raya Daan Mogot, bahkan halte bus Transjakarta pun dijadikan tempat untuk pengungsian warga masyarakat sekitar.

Malam harinya beberapa orang relawan dari daerah Ciputat datang ke sekretariat Posko Jenggala untuk membantu mempacking dan menyusun barang bantuan hingga subuh.

Minggu, 20 Januari 2013 (Daan Mogot dan Pesing)

Pagi hari pukul 07.00 WIB, beranggotakan 6 orang dokter, 4 orang medis dan 3 orang logistik berangkat menuju lokasi banjir selanjutnya yaitu di daerah Pesing, Jakarta Barat, kami tiba dilokasi sekitar pukul 08.00 WIB dan disambut oleh warga sekitar, terlihat banyak tenda-tenda pengungsi disekitar lokasi banjir

Jalan yang kami lalui masih digenangi air setinggi 80 cm, maka untuk mengurangi resiko kami pun menurunkan obat-obatan dan bantuan lainnya di daerah kering, sehingga kami pun memakai rakit dan sampan untuk sampai ke lokasi pengobatan di daerah Pesing.

Kami mendirikan tenda darurat yang dipasang pada halaman sebuah pabrik dekat pemukiman warga yang terkena banjir, dan meminta bantuan para warga terutama anak muda untuk menyiapkan kursi dan meja tempat berobat pasien

Pagi hari menjelang siang, pasien sangat penuh sesak untuk berobat di pengobatan gratis Posko Jenggala, selain itu juga Posko Jenggala memberikan bantuan berupa Hygiene Kit dan selimut

Pada pukul 13.00 setelah makan siang kami semua beranjak dari Pesing menuju ke jalan raya Daan Mogot dan kembali membuka pengobatan gratis, agar lalu lintas tetap lancar dan pasien yang datang berobat tetap terkendali maka kami putuskan untuk memakai gerbong truk Container yang sedang diparkir dipinggir jalan untuk tim dokter dan medis Posko Jenggala.

Pasien yang ditangani oleh tim medis juga sangat banyak karena letaknya yang sangat strategis dan banyaknya pengungsi korban banjir di pinggir jalan raya Daan Mogot.

Selain pengobatan, kami juga memberikan paket bantuan Hygiene Kit dan selimut bayi yang diserahkan oleh Andi Sahrandi kepada para pengungsi, terlihat senang dan bahagia para pengungsi menerima bantuan dari Posko Jenggala yang apa adanya.

Waktu telah menunjukan pukul 19.00, sudah saatnya tim Posko Jenggala kembali menuju sekretariat, sesampainya di sekretariat kami semua mendapat wejangan, masukan dan saran dari Andi Sahrandi. Ketika sampai pada waktunya kami semua kembali kerumah masing-masing untuk beristirahat

Kamis, 24 Januari 2013 (Muara Baru)

Pengobatan dan pemberian bantuan sosial akan kami lanjutkan dikarenakan masih terdampak dan tampak banjir yang terlihat melalui media cetak dan media elektronik, untuk itu Andi Sahrandi dan tim yang ada di sekretariat segera mengumpulkan tim dokter dan tim medis untuk dapat segera berangkat menuju lokasi yang terlihat dan terdampak banjir.

Tujuan utama kali ini adalah daerah Muara Baru, Kec. Penjaringan Jakarta Utara, pagi hari pukul 06.00 WIB beberapa orang dokter yang terdiri dari dr. Juan, dr. Aryo, dr. Andi, dr. Handra dan dr. Maya, tim medis, Amril, Trisna dan Arif serta relawan lainnya berangkat menuju perkampungan kumuh didaerah Muara Baru, Kec. Penjaringan Jakarta Utara.

Pengobatan gratis Posko Jenggala berada di dalam masjid yang didalamnya terdapat ratusan pengungsi dari berbagai RT dan RW di Muara Baru, untuk memasuki kawasan masjid kami kembali harus menaiki sampan dan rakit ataupun busa yang telah dimodifikasi untuk mengapung pada air, kami menaikinya sejauh 100 meter, mulai dari obat-obatan, bantuan Hygiene Kit, barang-barang penunjang dimasukkan diatas sampan dan rakit. Pada pagi ini daerah Muara Baru masih terendam banjir setinggi leher orang dewasa didepan halaman masjid tempat kami melakukan pengobatan gratis dan mendapat kunjungan dari tim Prudential dilokasi pengobatan.

Pasien pun berangsung-angsur mulai berdatangan ke posko pengobatan, ada yang menaiki sampan dan rakit secara bergantian untuk berobat, daerah yang kami datangi ini sangat tidak layak untuk dihuni karena selain kotor dan bau juga terdapat gundukan sampah, hal tersebutlah yang menimbulkan berbagai macam penyakit sebelum banjir ataupun sesudah banjir.

Selain pengobatan dan bantuan social yang diberikan Posko Jenggala juga membersihkan jalan masuk menuju mesjid dengan dibantu oleh relawan setempat, tampak sampah dimana-mana dan menyumbat saluran air serta menimbulkan bau yang tidak sedap

Bersama-sama dan saling bergotong-royong kami mulai membersihkan dan mengangkut sampah dengan menggunakan karung, sampai pada akhirnya jalanan pun terlihat lebih bersih walaupun masih tergenang air tetapi bersih dari sampah.

Sabtu, 26 Januari 2013

Sabtu ini tim Posko Jenggala bertolak menuju Kel. Kresek Kab. Tangerang, Banten, Andi Sahrandi, Jarot dan Rendy membawa bantuan sumbangan dari Prudential menuju lokasi pasca banjir di Kel. Kresek, dengan membawa bantuan 500 corned beef, 500 sardines, 750 sosis sapi dan 650 selimut untuk disalurkan ke RT. 01 dan RT. 02 yang dimana lokasi tersebut agak masuk kedalam dan pada saat banjir melanda wilayah Banten, daerah ini merupakan salah satu yang terisolir.

Dengan dibantu oleh relawan FKPPI, tim Posko Jenggala mulai membagikan bantuan yang dibawa kepada tiap-tiap rumah yang kami lalui, penduduk pun secara tertib dan teratur menerima bantuan yang kami bawa.

Minggu, 27 Januari 2013

Pagi hari pukul 08.00 Andi Sahrandi, Rendy dan Nadji memutuskan untuk memberikan bantuan sisa yang diberikan oleh Prudential ke daerah Muara Baru Ujung di Kec. Penjaringan Jakarta Utara, adapun bantuan yang kami bawa yaitu selimut 350 pcs, sosis sapi 750 pcs, corned beef 500 pcs dan sardines 500 pcs serta 1 perahu dari bahan spoon hasil ciptaan anak-anak relawan Posko Jenggala.

Sesampainya dilokasi kami mulai berkoordinasi dengan RW setempat dan mulai memasuki gang-gang kecil yang sampai saat ini masih tergenang air setinggi lutut orang dewasa, para warga pun dikumpulkan dan mengantri untuk diberikan bantuan sosial yang kami bawa.

Terlihat gundukan sampah yang menggunung disekitar air yang tergenang dan segera saja Andi Sahrandi menginstruksikan kepada Rendy dan Nadji serta warga sekitar untuk bersama-sama dan bergotong royong membersihkan dan mengangkat sampah dengan karung yang sebelumnya sudah kami persiapkan

Pada akhirnya bantuan pun sudah selesai kami berikan kepada warga Muara Baru Ujung, dan kami pun berpamitan dengan warga sekitar.

PENUTUP

Banjir merupakan masalah komplek yang dihadapi warga masyarakat terutama didaerah Jakarta, hampir setiap tahun Jakarta dan daerah pendukung diluar Jakarta mengalami banjir, ini merupakan pekerjaan rumah yang sangat berat bagi aparatur baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Posko Jenggala telah berusaha mengabdikan dan memberikan sedikit kerelaan kepada sesama demi meringankan beban korban banjir, antusiasme masyarakat yang kami sambangi membuat kami menitikkan air mata, dengan kehidupan mereka yang serba pas-pasan, harta benda mereka terendam banjir, belum lagi tingkat kesehatan yang sangat rendah.

Semoga diwaktu yang akan datang bencana banjir dan bencana lainnya yang terjadi di negeri ini tidak terulang, karena hanya menyisakan duka bagi warga masyarakat yang terkena musibah bencana tersebut.

Sedikit apapun bantuan yang kita berikan, tentu akan sangat berguna bagi yang membutuhkan 


Waktu Kegiatan


17-Januari-2013 S/D 27-Januari-2013

Lokasi Kegiatan


Berita Terbaru


Selengkapnya

Kontak

GERAKAN KEMANUSIAAN POSKO JENGGALA

Jl. Gunung Indah II No. 50, Cirendeu, Ciputat, Tanggerang Selatan

(021) 7445734

(021) 7445734

info[at]posko-jenggala.org

www.posko-jenggala.org